Cacing sutra bukan suatu komoditi yang lumrah untuk diternakkan.
Namun, di Kabupaten Bojonegoro, cacing sutra ini diternakkan dan
memiliki prospek pasar yang menjanjikan.
Aris Risnanto, warga Desa/Kecamatan Gondang, Bojonegoro ini berhasil
membudidayakan cacing yang menjadi bahan baku kosmetik dan obat. Tak
hanya itu, cacing sutra juga bermanfaat sebagai pakan ternak perairan
seperti belut dan ikan sidat.
Aris memilih cacing sutra untuk diternakkan bukan tanpa alasan.
Selain minim resiko, beternak cacing juga tak membutuhkan perlakuan
khusus serta tak membutuhkan banyak waktu. “Pasar cacing sutra juga saat
ini ramai karena budidaya belut juga mulai digemari,” ujarnya
disela-sela memanen cacing bersama Bupati Bojonegoro, Suyoto, Senin
(24/11/2014) kemarin.
Dengan media terpal ukuran 4×8 meter, Aris berhasil memanen hingga 96
kilogram cacing sutra yang laku hingga Rp45 ribu/kilogram. Dalam sekali
panen, ia berhasil memanen hingga 200 kilogram cacing dengan jangka
waktu panen per 4 bulan.
Ternak cacing ini tidak memerlukan media khusus hanya kotoran sapi
dicampur dengan pelebah pisang ataupun serbuk kayu. Namun, jika ingin
mendapatkan nutrisi yang bagus untuk cacing bisa ditambahkan dengan sisa
makanan dan sayuran. Aris menuturkan ada media lain yang tepat dan
murah meriah yakni sampah sayur dan buah dari pasar bisa digunakan untuk
media tanam. Sampah sayur dan buah kaya akan nutrisi sehingga bagus
untuk perkembangan cacing sutra ini. (Sumber : kanalbojonegoro.com)
0 comments:
Post a Comment
Anda ingin menjadi Bahagian dari Perubahan??? login ke Sahabat Kemenangan di bagian atas webblog ini.