PENGUJIAN KUALITAS SUSU
DISUSUN OLEH
YOPPY MAIRIZON R.S
MAHASISWA PETERNAKAN UNAND-IPB
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ternak
perah merupakan ternak yang memiliki fungsi untuk menghasilkan susu. Susu
sangat bermanfaat untuk kesehatan masyarakat karena memiliki kandungan protein.
Susu didefinisikan sebagai sekresi fisiologis dari kelenjer susu. Kualitas dan
kuantitas susu berbeda antar spesies dan bangsa. Meningkatnya permintaan susu
segar merupakan sebuah peluang yang harus dimanfaatkan, namun sebelum itu harus
diketahui bahwa keberhasilan dalam usaha peternakan sapi perah erat kaitannya
dengan baik buruknya managemen peternakan atau tatalaksana peternakan.
Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) susu segar No. 01-3141-1998
dijelaskan bahwa susu segar adalah susu murni yang tidak mendapatkan perlakuan
apapun kecuali proses pendinginan dan tanpa mempengaruhi kemurniannya. Agar
aman dikonsumsi dan digunakan untuk proses penanganan selanjutnya maka susu
segar harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Susu
juga memiliki fungsi membantu pertumbuhan untuk usia produktif. Secara umum
susu selain sebagai sumber protein juga penghasil fodfor dan sinc. Hal ini lah
yang menyebabkan banyak orang yang mengkonsumsi susu. Namun sebagi konsumen
seiring dengan majunya ilmu pengetahuan, keberdaan susu dengan kualitas baikpun
sudah mulai terusik dengan adanya pemalsuan susu.
Sebagai
masyarakat yang mengkonsumsi susu kita seharusnya cerdas dalam memilih, kulitas
susu selain dapat di ketahui dari kandungan nutrisinya juga dapat kita lihat
dari kemasannya, jika dari kemasan ada rongga atau botol susu janggal sebaiknya
jangan di konsumsi, dikarenakan susu yang dikatakan steril adalah saat masih
berada di kelenjer susu , jika sudah terkena udara bebas yang lama bisa saja
susu sudah terkontaminasi yang berpengaruh kepada warna, rasa, bau. Karena
itulah kualitas susu merupakan bagian terpenting dalam produksi dan perdagangan
susu.
Tujuan
Diharapkan
dengan adanya pratikum ini, mahasiswa yang bertindak sebagai pratikkan dapat
mempelajari cara penentuan kualitas susu dengan cara pengujian kualaitas susu.
METODE
Materi
Sebelum memulai pratikum “Pengujian Kualitas Susu” kita harus
mempersiapkan alat-alat dan bahan untuk masing-masing pengujian. Pada
pengujian warna kita membutuhkan sampel
susu dan gelas ukur; pengujian bau yang dibutuhkan sampel susu, gelas ukur, dan
panelis; pengujian rasa yang dibutuhkan adalah
sampel susu, wadah (gelas ukur), panelis (indera pengecap); uji masak
dibutuhkan adalah sampel susu, pipet volumetrik 10 mL, tabung reaksi, lampu
spritus; uji penyaringan yang dibutuhkan adalah sampel susu, corong gelas, gelas
ukur, kertas saring; uji alkohol yang dibutuhkan adalah sampel susu, alkohol
70% sebanyak 5 mL pipet volumetrik (gondok) 5 mL/5 cc, tabung reaksi; ) derajat
keasaman yang dibutuhkan adalah sampel susu, larutan NaOH 0,25 N,indikator pp (phenol ptalin), gelas piala/erlenmeyer,
buret, pipet volumetrik (gondok) 10 mL/10 cc; reduktase yang dibutuhkan adalah
sampel susu, larutan Biru Metilen (BM), tabung reduktase, pipet takar 20 mL
steril, sumbatan (kapas), inkubator; katalase yang dibutuhkan adalah sampel susu,
larutan H2O2 0,5%, tabung katalase steril, pipet 10 mL
dan 5 mL, inkubator, rak tabung reaksi.
Prosedur
Kerja
Pada pratikum pengujian susu, akan di uji
keadaan susu dan kualitas susu dengan cara melakukan 10 (sepuluh) pengujian dibawah ini:
1. Uji
warna
Pada
uji warna ini , kita hanya melihat warna susu dan melakukan penilaian terhadap
warna susu sampel.
2. Uji
bau
Uji
bau dilakukan dengan cara menentukan bau susu dengan menggunakan alat indra,
dan melakukan penilaian terhadap bau dari sampel susu.
3. Uji
rasa
Uji rasa ini di
lakukan dengan cara mencoba rasa dari sampel atau susu yang ada, air susu di
ambil menggunakan pipet bebrapa tetes,
dan melakukan penilaian terhadap rasa yang ada pada sampel.
4. Uji
masak
Cara
melakukan uji masak yaitu dengan cara memanaskan 10 ml susu yang dimasukkan
dalam tabung reaksi sampai mendidih. Lihat apakah terdapat butir-butir susu
atau tidak.
5. Uji
penyaringan
Susu
di saring menggunakan kertas saring, untuk menilai apakah susu itu bersih atau
tidak. Amati kebersihan dari sadari kertas saring yang di gunakan untuk
penyaringan.
6. Uji
alcohol
Ambil
susu 5 ml, masukkan dalam tabung reaksi, kemudian di tambah alcohol 70%
sebanyak 5 ml, kemudian di kocok pelan-pelan. Perhatikan butir-butir pada
sampel untuk menentukan apakah hasil uji alcohol positif atau negative.
7. Uji
derajat keasaman
Masukkan
ke dalam 2 labu takar masing-masing 10 ml susu. Dalam susu tersebut ditambahkan
2 tetes larutan pp kedalam salah satu labu takar yang berisi susu tersebut
dengan menggunakan burret. Teteskan NaOH 0,25 N sampai terbentuk warna merah
muda yang tidak lenyap bila dikocok.
Derajat
keasaman susu adalah banyaknya NaOH 0,25 N yang di pakai di kali 10.
8. Uji
Reduktase
Ambil
tabung reduktase yang telah di steril dan isi 0,5 ml larutan biru metilen ( bm)
dengan menggunakan pipet steril 0,5 ml.
Susu
yang hendak di uji, di aduk sampai rata, kemudian menggunakan pipet 20 ml yang
steril masukkan susu dalam tabung reduktase sebanyak 20 ml. kemudian tabung
reduktase di sumbat dengan sumbat karet dan homogenkan dengan cara membolak
balikkan tabung sampai warna biru merata.
Tabung
reduktase dieramkan dalam incubator dengan suhu 37o C di tempat yang
gelap, periksa tiap setengah jam dan amati sampai warna biru hilang sama
sekali. Hitung waktunya.
9. Uji
katalase
Tabung
katalase yang telah steril di isi dengan 10 ml susu. Tambahkan 5 ml larutan H2O2
0,5% dengan pipet steril. Tabung tersebut di bolak balik dan usahakan
campuran H2O2 dan susu memenuhi ujung tabung katalase
yang berskala, serta di jaga jangan ada gelembung udara di puncak tabung.
Tabung di sumbat dengan kapas steri. Tabung ditegakkan dan di tempatkan dalam
incubator dengan suhu 37o .
Setelah
3 jam di tentukan banyaknya gas O2 yang terkumpul di puncak tabung.
Banyak ml gas oksigen yang terbentuk adalah nilai katalase. Susu yang baik
adalah susu yang nilai katalase tidak lebih dari 3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil
yang di dapat dari pengujian kualitas susu dalam pratikum ini pada kelompok 6
adalah:
Tabel 1. Hasil pengujian kelompok 6
No
|
Parameter
|
Hasil
|
1.
|
Uji warna
|
Putih susu
|
2.
|
Uji bau
|
Normal
|
3.
|
Uji rasa
|
Rasa susu
|
4.
|
Uji masak
|
Negative
|
5.
|
Uji penyaringan
|
Bersih
|
6.
|
Uji alcohol
|
Positif
|
7.
|
Uji derajat keasaman
|
Normal
|
8.
|
Uji reduktase
|
Tereduksi 2 %
|
9.
|
Uji katalase
|
0.2 gelembung
|
Pembahasan
a. Uji
Warna
Warna susu yang baik adalah putih kekuning-kuningan.
Warna putih pada susu dikarenakan penyebaran butiran-butiran koloid lemak,
kalsium kaseinat sedangkan warna kekuning-kuningan pada susu adalah adanya
karoten(berasal dari pakan yang diberikan) dan riboflavin.Perubahan warna pada
susu seperti kebiruan karena adanya penambahan air atau pengurangan lemak.
Warna kemerahan pada susu terjadi karena susu mengandung darah dari sapi
penderita mastitis. Variasi warna ini terjadi karena faktor keturunan disamping
juga karena faktor pakan yang diberikan.
b.
Uji
Bau
Bau pada susu biasanya disebabkan bau dari sekitar
ternak. Yang berperan untuk menyerap bau itu adalah Lemak. Susu memiliki bau
yang aromatis, hal ini disebabkan adanya perombakan protein menjadi asam-asam
amino. Bau susu akan lebih nyata jika susu dibiarkan beberapa jam terutama pada
suhu kamar.
c.
Uji
Rasa
Susu akan pahit rasanya bila
terkontaminasi kuman pembentuk peptone,rasa lobak bila terkontaminasi bakteri
E.coli,rasa sabun bila terkontaminasi bakteri Bacillus Lactis Saponei,rasa
tengik karena kuman asam mentega,serta hanyir atau amis oleh kuman-kuman
lainnya.
- Uji masak
Susu yang masih segar dan berkualitas baik tidak akan
mengalami koagulasi apabila dipanaskan (dipasteurisasi). Sebaliknya, susu yang
kandungan asam laktatnya tinggi, sebagai hasil pemecahan laktosa oleh bakteri
asam laktat, akan terkoagulasi apabila dipanaskan. Demikian pula pada koagulasi
terjadi pada kolostrum dan susu yang berasal dari ambing yang terkena mastitis
pada tingkatan tertentu (kadar garamnya meningkat). Susu yang masih dalam
kualitas yang baik itu tidak terdapat gumpalan – gumpalan (bukan gelembung
udara) pada susu. Sebaliknya, apabila terdapat gumpalan – gumpalan pada susu
hal ini dapat disebabkan karena susu sudah asam (derajat keasaman tinggi) atau
dikatakan susu sudah pecah, dan mastitis.
- Uji Penyaringan
Proses penyaringan susu bertujuan memisahkan benda-benda
pengotor susu yang terbawa saat proses pemerahan. Penyaringan juga bertujuan untuk menghilangkan
sebagian leukosit dan bakteri
yang dapat menyebabkan
kerusakan susu selama penyimpanan.
- Uji Alcohol
Bertujuan
memeriksa dengan cepat derajat keasaman susu.Kestabilan sifat koloidal
protein-protein susu tergantung pada selubung air yang menyelubunginya.Bila
alcohol,yang mempunyai sifat dehidrasi dicampurkan dengan susu maka protein
akan dikoagulasikan sehingga akan tampak kepecahan pada susu tersebut.Semakin
tinggi derajat asam susu semakin berkurang jumlah alcohol,denga kepekatan yang
dibutuhkan (70%),memecahkan susu yang sama banyaknya.Percobaan ini mulai
positif pada derajat asam 9-100 SH.Kecuali susu asam kolostrum,dan perubahan
fisiologis pada sapi dapat menyebabkan susu pecah pada uji alcohol ini.
- Uji Derajat Keasaman
Susu segar mempunyai sifat amfoter dapat bersifat asam dan
basa sekaligus. Keasaman pada susu terutama disebabkan oleh kandungan asam
laktat yang berasal dari perombakan laktosa menjadi asam laktat oleh aktvitas
bakteri. Untuk menentukan kadar asam dalam susu digunakan cara titrasi dengan
indikator PP . Hasil yang diperoleh dari titrasi tersebut dapat dicari dengan
rumus sebagai berikut:
pH = banyaknya ml NaOH 0,25 N yang dipakai X 10
nilai kisaran pH tersebut 6 – 8.
- Uji Reduktase
Pada pengujian reduktase
atau uji reduksi biru metilen (Metylen Blue Reduktion Test) diperoleh
hasil bahwa susu kental manis dan susu beruang yang telah ditambahkan larutan
metilen biru mengalami perubahan warna menjadi putih setelah lebih dari delapan
jam. Hal ini menunjukkan bahwa mutu dari susu ini sangat baik dengan rata-rata
jumlah bakteri/ml susu kurang dari 500.000, yang berarti bahwa susu yang
digunakan dalam percobaan tidak terkontaminasi dengan bakteri, yang berarti
susu masih aman untuk dikonsumsi.
- Uji Katalase
Apabila angka katalase yang diuji lebih besar dari
angka milk codex (lebih besar dari nol), berarti susu yang diperiksa mengandung
banyak kuman. Uji katalase digunakan untuk mengetahui aktivitas
katalase pada bakteri yang diuji. Kebanyakan bakteri memproduksi enzim katalase
yang dapat memecah H2O2 menjadi H2O dan O2. Enzim
katalase diduga penting untuk pertumbuhan aerobik karena H2O2
yang dibentuk dengan pertolongan berbagai enzim pernafasan bersifat racun
terhadap sel mikroba. Beberapa bakteri yang termasuk katalase negatif adalah Streptococcus,
Leuconostoc, Lactobacillus, dan Clostridium.
Simpulan
Dari hasil
pratikum yang di dapat, dapat di simpulkan bahwa kualitas dari sampel susu bisa
dikata masih baik, tapi pada uji alcohol hasil pengujian adalah positif. Sehingga
hasil uji alcohol tersebut akan mempengaruhi kualitas susu tersebut menjadi
tidak layak untuk dikonsumsi
Daftar Pustaka
Anonimus, 2004.
Panduan Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Masyarakat Veteriner. Direktorat
Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan.
Departemen Pertanian.
Anonimus, 2007.
Penuntun Kesehatan Masyarakat Veteriner (susu, daging dan telur). Fakultas
Kedokteran Hewan. Universitas Syiah Kuala. Banda
Aceh.
Buda, I.K., B.
Arka., I.K. Sulandra., G.P. Jamasuta., I.K. Arwana. 1980. Susu dan Hasil
Pengolahannya. Bagian Teknologi Hasil Ternak. Fakultas Kedokteran Hewan dan
Peternakan. Universitas Udayana. Denpasar.
Eckles, C.H.,
Combs and H. Macy. 1998. Milk and product. 4 th. Ed. Mc. Graw Hill Publishing
Co. Ltd., New Delhi.
Hadiwiyoto, s. 1983. Teknik Uji Mutu Susu dan Hasil
Olahannya. Liberty, Yogyakarta.
Legowo, A.M., Kusrahayu., dan Mulyani.S. 2009. Ilmu
dan Teknologi Susu. BP UNDIP. Semarang.
SNI (Standar Nasional Indonesia). 19992. SNI
01-3141-1992 tentang Syarat Mutu Susu Segar. Dewan Standarisasi Nasional-DSN,
Jakarta.
0 comments:
Post a Comment
Anda ingin menjadi Bahagian dari Perubahan??? login ke Sahabat Kemenangan di bagian atas webblog ini.