PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ayam
selain menghasilkan karkas juga menghasilkan ikutan yang terdiri dari hasil
ikutan yang dapat dimakan dan yang tidak
dapat dimakan. Hasil ikutan yang dapat dimakan meliputi hati, ampela,
jantung, usus, paru- paru, tembolok, kepala, leher. Pada pratikum kali ini kita
menggunakan hati ayam sebagai bahan utama untuk membuat “Pasta Hati Ayam”. Hati
ayam memiliki kandungan vitamin A, B1, B2 dan C serta zat mineral seperti besi
dan fosfor.
Pasta
hati ayam biasanya dikombinasikan dengan roti untuk mengkonsumsinya. Hati ayam
yang di gunakan untuk konsumsi hendaknya yang memiliki kualitas yang bagus agar
nantiknya makanan yang terbuat dari hati ayam tersebut memiliki tekstur yang
bagus. Hati ayam yang dikatakan bagus apabila bewarna merah, tidak ada cacing,
dan tidak terdapat pengkapuran.
Tujuan
Dengan
adanya pratikum ini diharapkan mahasiswa sebagai pratikan dapat mempraktikkan
secara langsung proses pembuatan “Pasta Hati Ayam” dan mengetahui fungsi
penambahan bahan yang digunakan.
TINJAUAN PUSTAKA
Hati Ayam
Hati
adalah alat penyaring zat-zat makanan yang telah diserap sebelum masuk kedalam
peredaran darah dan jaringan-jaringan. Menurut Jull (1979) hati adalah jaringan
bewarna coklat merah. Hati terdiri atas dua lobus besar yang terletak
dilingkungan ampela dan duodenum. Saat menetas hati bewarna kuning telur karena
dipengaruhi oleh pigmen kuning telur. Hati mulai bewarna gelap pada hari ke
lima belas setelah menetas. Donaldson (1985) fungsi hati sebelum menetas
sebagai penghasil butir-butir darah merah, berat hati tidak dipengaruhi oleh
tingkat lemak dan rasio energi protein.
Roti Tawar
Roti
merupakan hasil dari olahan yang dipanggang dan sudah difermentasi. Roti tawar
adalah rti yang hanya menggunakan sedikit gula atau tidak ada tambahan gula
sama sekali. Bahan utama pembuatan roti adalah tepung, air, garam dan ragi
roti. Pomeronz dan shellenberger (1971) menyebutkan bahwa pembantu atau
tambahan untuk pembuatan roti adalah gula, susu skim,shortening, telur dan
bread improver. Formulasi adonan dan cara membuatnya akan mempengaruhi jenis
dan bentuk roti.
Marinasi
Proses
perendaman hati atau daging kedalam bahan marinade, sebelum diolah disebut juga
dengan marinasi. Marinade berfungsi sebagai perendaman hati atau daging.
Pasta
Pasta
merupakan produk pangan yang berbentuk emulsi minyak
dalam air dan bersifat dapat diolah (Sugiharso 1982). Bahan utama pasta diantaranya
adalah daging, jeroan seperti hati dan ampela ayam.
Bumbu
Menurut Forrest et al. (1975), penambahan bumbu dalam
pembuatan produk daging dimaksudkan untuk mengembangkan rasa dan aroma serta
memperpanjang umur simpan produk. Tujuan utama penambahan bumbu adalah untuk
meningkatkan citarasa produk yang dihasilkan dan sebagai bahan pengawet alami. Selain itu, bumbu juga mempunyai
pengaruh pengawetan terhadap produk daging olahan karena pada umumnya bumbu
mengandung zat yang bersifat bakteristatik dan antioksidan (Soeparno 1994).
Jeruk nipis
Jeruk
nipis merupakan tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama yang sama.
Jeruk nipis selain untuk memasamkan makanan juga digunakan dalam proses
marimade yang bertujuan untuk membumbui dan menghilangkan bau amin (Winarno
1997).
Uji
Organoleptik
Organoleptik
merupakan salah satu mutu yang ada pada bahan pangan. Uji organoleptik disebut
juga uji sensori karena penilaiannya didasarkan pada rangsangan sensori organ
indra. Secara garis besar organoleptik memiliki sifat umum terdiri dari 4
golongan, yaitu visual (warna dan keempukan), aroma, rasa, tektur, namun kadang-kadang
bisa lebih tergantung pada jenis dan spesifikasi bahan/produk pangan (Syardy
2009).
METODE
Materi
Sebelum
memulai pratikum “Pasta Hati Ayam” kita harus mempersiapkan pisau stainless
steel,talenan, timbangan, piring, sendok, wajan dan blendrlfood processor, dan
peralatan untuk uji organoeptik. Pada pembuatan pasta hati ayam bahan yang kita gunakan hati ayam, butter atau margarine, bawang mombai sebanyak satu buah, satu ulas bawang
putih, satu sendok saus tomat, satu sendok air jeruk, satu sendok mayones,
garam, merica, dan roti tawar. Pembagian bahan yang digunaan pada saat pratikum
kelompok 1 dan 5 menggunakan 100% hati (5 hati/
kelompok), kelompok 2 dan 6 menggunakan 50% hati dan 50% rempela (3 hati+3
rmpela), kelompok 3 dan 7 mengunakan 80 % hati dan 20% lemak (4 hati + lemak),
dan kelompok 4 dan 8 menggunakan 50 % hati, 20% lemak, dan 30% rempela.
Metode
Setelah
semua alat dan bahan sudah tersedia, langkah pertama yang kita lakukan adalah
mencuci hati ayam secara bersih kemudian dipotong hingga berukuran keci untuk
selanjutnya di marinade dengan air jeruk dan garam. Sementra proses marinade
berjalan kita mencacah bawang bombay, dan menggecak bawang putih.hati yang sudah di
marinade kemudian disaring.
Langkah
senjutnya adalah penumisan, hati yang sudah di bersihkan tadi kemudian di tumis
dengan bawang bombay serta bawang putih, proses penumisan
ini sampai terjadi perubahan warna. Jika sudah tampak perubahan warna kecilkan
api kompor dan masukkan butter/margarine kedalam tumisan dan masak selama lima
menit. Setelah lima menit matikan api kompor dan tambahkan saus tomat, mayones,
air jeruk, merica dan garam secukupnya. Setelah semua tercampur adonan kemudian di haluskan dengan menggunakan
blender food processor, setalah
adonan terlihat alus oleskan pada roti tawar untuk kemudian dilakukan uji
hedonik terhadap warna, rasa, dan aroma pada
pasta hati ayam.
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Di bawah ini didapatkan hasil uji organoleptik Pasta Hati Ayam terhadap Group pratikum 2 yang bertindak sebagai panelis belum terlatih untuk melakukan uji
hedonik kepada sejumlah sampel pasta.
Tabel 1. Hasil organoleptik terhadap pasta hati
ayam
Parameter
|
Sampel
|
|||
123
|
231
|
321
|
312
|
|
Warna
Rasa
Aroma
Daya Oles
Penampilan Umum
|
2
2
2
3
3
|
2
2
3
2
2
|
3
3
2
3
3
|
2
3
2
3
2
|
Skor penilaian: 1. sangat tidak
suka, 2. tidak suka, 3. agak suka, 4. Suka, 5. sangat suka
Keterangan:
Sampel 123: 100% Hati
Sampel 231: 50% Hati + 50% Ampela
Sampel 321: 80% Hati + 20% Lemak
Sampel 312: 50% Hati + 30% Ampela + 20% Lemak
Pembahasan
Pasta hati ayam adalah salah satu hasil
olahan yang berbahan baku hati ayam, pemanfaatan hati ayam ini merupakan
pemanfaatkan hasil ikutan dari ayam. Hati ayam memiliki kandungan vitamin A, B1, B2 dan C
serta zat mineral seperti besi dan fosfor.
Pembuatan
pasta hati ayam menggunakan sejumlah proses mulai dari pembersihan, perebusan
dan di haluskan. Pada pembersiahn salah satu proses yang kita gunakan adalah marinasi
merupakan proses perendaman hati atau daging didalam marinade. Brooks (2011) menyebutkan bahwa marinade berfungsi sebagai
perendaman hai atau daging. Dahulunya
marinade berfungsi untuk memperpanjang umur simpanan. Seiring dengan
perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi bahan untuk marinade tidak hanya
garam, tetapi kita juga dapat memanfaatkan minyak
makan berupa minyak zaitun, minyak almond, dan sebagainya, asam berupa vinegar, dan lemon juice.
Pada
praktikum kali ini kita menggunakan jeruk nipis
sebagai bahan untuk proses marinade.
Penggunaan jeruk nipis pada marinade hati ayam bertujuan mengurangi bau amis
pada hati ayam. Pemilihan bahan untuk marinade sangat di pengaruhi oleh hasil
apa yang akan kita inginkan setelah marinade ini, misalnya jika tujuan akhirnya untuk pengempukan maka bahan yang
harus kita pilih adalah bahan yang mengandung aam. Selain itu faktor yang
mempengaruhi hasil dari marinade adalah lamanya proses memarinade, semakin lama
hati di marinade tentusaja akan berdampak kepada tekstur bahan yang hancur.
Pasta
hati ayam dibuat untuk olesan pada roti, biskuit dan yang lainnya. Pembuatan
pasta hati ayam menggunakan bahan-bahan yang mudah kita jumpai seperti garam,
merica, bawang, saus, mayones, dan bumbu lainnya. Penambahan garam pada prosespembuatan pasta hati ayam berperan
dalam meningkatkan flavor, memberikan efek pengawetan dengan cara membatasi
pertumbuhan mikroba pada daging (Underriner dan Hume 1994). Menurut
Soeparno (1994) tujuan utama penambahan bumbu adalah untuk meningkatkan citarasa
produk yang dihasilkan dan sebagai bahan pengawet alami. Selain itu, bumbu juga mempunyai pengaruh pengawetan
terhadap produk daging olahan karena pada umumnya bumbu mengandung zat yang
bersifat bakteristatik dan antioksida.
Selain garam bahan lain yang digunkan adalah
mayones, mayones terbuat dari minyak nabati, telur ayan dan cuka. Pada umumnya
mayones merupakan perasa pada makanan sandwich. Saus yang digunakan adalah saus tomat
dan saus sambel yang berfungsi sebagai
menambah rasa,aroma dan menambah nilai gizi. Stelah semua bhan selesai dicuci
dan ditumis langkah selanjutnya adalah penghalausan menggunakan food processor. Penggilingan
bertujuan untuk memperhalus bahan untuk menjadi pasta dan semua bumbu tercampur
merata.
Pengujian organoleptik yang dilakukan
oleh panelis bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kesukaan terhadap
warna, rasa, aroma, dan daya oles. Warna yang disukai oleh kebanyakan panelis adalah
produk pasta dan lemak. Dalam penampakan umum dapat dilihat bahwa panelis
memberikan penilaian netral pada semua produk pasta baik pasta hati, pasta hati
dan lemak agak disukai oleh panelis dibandingkan dengan pasta lain. Penampakan
umum dinilai dari segi kehalusan adonan dan warna. Pada pengujian rasa agak menyukai pasta yang terbuat dari hati dan
lemak kemuadian hati, ampela dan lemak. Aroma merupakan bau yang dihasilkan
dari penumisan adonan dengan beraneka ragam campuran bumbu, aroma ini dinilai
oleh indera penciuman, dari hasil uji hedonik terhadap pasta hati ayam panelis
agak menyukai hati dan ampela. Daya oles dilihat berdasarkan kemampuan produk
pasta menempel di atas roti, Secara
umum panelis menjawab agak suka untuk hampir semua sampel.
SIMPULAN
Pasta hati ayam adalahhasil olahan dari hasil ikutan
ternak berupa hati. Pada pembuatan pasta hati ayam ada beberapa proses yangkita
lakukan yang pertama pembersihan bahan, pencincangan, penumisan, pembumbuan,
dan penghalusan. Bumbu yang ditambahkan dimaksudkan untuk menghasilakan pasta
hati ayam yang memiliki citrasa dan untuk pengawetan. Daya oles dinilai agak disukai karena produk kurang
halus. Secara umum panelis menjawab agak suka untuk hampir semua sampel.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anonim.
2009. Hati Ayam. Diunduh pada www. Poultry Indonesia. com. Diunduh pada tanggal 12
Maret 2013.
Donaldson, W. E. 1985. Lipogenesis and body fat inchck: effect of
kalorie-protein ratio and dietary
fat. Poult. Sci. 64:1199
Forrest,
J. G., E. D. Alberle., H.B. Hendrick., M.D. Judge dan R.A. Merkel. 1975.
Principles of Meat Science. W.H. Freeman, San Fransisco.
Gamman,
P. M & K. B. Sherrington. 1992. Ilmu Pangan. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Jull.
M. A.1979. Poultry Husbandry. 3rd. Iata Mc Graw Hill Publishing Co,
Inc., New York.
Lukman,
D. W. 1994. Periode residu doksisiklin pada daing dan jeroan broiler serta
pengaruh pemanasan terhadap kandungan residu. Laporan Penelitian. Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pomeranz dan Shellenberger. 1971. Bread Science dan
Technology. AVI, Westport,
Connecticut.
Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi
Daging. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Sugiharso,
C 1982. Mempelajari pengaruh jenis dan jumlah penambahan minyak/lemak pada
pembuatan pasta dari jengger udang. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Syardy. 2009. Uji Organoleptik Susu
Pasteurisasi. http://syardy.blogspot.com [10 Oktober 2009].
Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan
Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
nice info makasih sudah berbagi yah kak
ReplyDeleteaxis bandung