Saturday, 25 May 2013

SAYA DAN AIR?



TENTANG NAMA
Saya terlahir dengan nama lengkap Yoppy Mairizon R.S tepat pada 30 Mei 1993 tepatnya di pusat pemerintahan kecamatan Pekan Kamis, Kab. Agam. Banyak orang bertanya ketika mendengar nama saya, pertanyaannya tidak jauh beda dengan apa makna R.S di belakang nama saya. Banayk dari teman-teman yang sering memplesetkan singkatan tersebut menjadi rumah sakit.  Namun jauh dibalik pelesetan tersebut sebenarnya memiliki kepnjangan Rendhia Sukma, di keluarga tidak hanya saya yang diberi nama dengan singkatan R.S namun kakak dan adik saya pun juga. Rendhia Sukama memiliki arti pemimpin atau orang yang berpengaruh dengan tetap memiliki kerendahan hati  yang akan menjadi penyejuk.
            Sapaan akrab saya diwaktu kecil adalah yop namun lambat laun semakin umur ini bertamabah  nama panggilan pun juga bertambah menjadi yop, yoppy dan py. Namun di kelurga saya dipanggil dengan sebuatan adek, ini bukan bebrarti saya anak paling kecil.  Saat ini saya menempuh perkuliahan di Jurusan Ilmu Peternakan Universitas Andalas, dan semester empat menempuh pendidikan di Jurusan Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Di sela-sela kegiatan perkuliahan saya menyempatkan diri untuk aktif di sejumlah organisasi dan kegatan yang sayang jika saya lewatkan.  Wakil sekretaris KWU HMI, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Lembaga Kajian Ilmia Mahasiswa dan menjadi Owner Po-shirt.com merupakan agenda yang mengisi waktu luang saya. Dari organisasi inilah banyak hal telah saya rai, impian yang dulu hanya ada di imajinasi sekrang nyata dalam kehidupan. Sejumlah karya tulis saya sudah mengisi media lokal dan nasional, menjadi 50 besar Pemimpin Muda Indonesia, Menjadi jurnalis termuda, di undang mewakili perwakilan penulis muda indonesia dalam Temu Sastrawan Internasional NUMERA, bahkan di pertengahan tahun 2013 ini saya diberi kepercaaan mewakili tokoh muda Sumatera Barat menghadiri Indonesian Young Leaders Forum untuk berdiskusi bersama presiden dan sejumlah petinggi negriini terkait ASEAN E conomic Community 2015.
Tentang Ayah dan Ibu
Lahir dan tumbuh dari keluarga sederhana yang selalu rukun membuat saya dibesarkn dengan nilai-nilai agama dan kedisiplin yang kuat. Rasa harga menghargai dan menghormati yang di ajarkan orang tua hinggakini saya pakai. Kedisiplinan ini lah yang membawa saya berangsur-angsur merasakan maknanya. Kedua orang tua saya bukanlah dari latar pendidikan yang kuat, Ayah hanya  lulusan Sekolah Kejuruan( dahulunya STM), Dan ibu lulusan STAIN di Bukittinggi. Kami bukan dari keluarga yang kaya, tapi kami dari keluaga yang sederhana. Ayah dan Ibu mengandalkan perekonomian keluarga dari berdagang yang hasilnyapun tidak menentu. Beliau orang tua yang luar biasa bagi kami anak-anaknya, dalam kondisi ekonomi keuarga yang kurang mendukung, beliau selalu memberi kami sokongan untuk bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya dan menggapai cita-cita.
Momentum
Banyak kesempatan yang mucul dalam kehidupan, namun momentum mengantarkan saya untuk menjadi pemain dalam sejumlah kesempatan luarbiasa tersebut.
Pertama, ketika menginjak bangku kelas 2 SMK merupakan awal perjalanan dari sejumlah kegiatan, saat inilah saya mulai menemukan kebahagiaan dari penentian panjang. Kenapa tidak semenjak duduk di bangku tsanawiyah saya mencoba menulis puisi untuk di terbitkan dimedia, dan baru dibangku kelas 2 SMK penantian itu berbuah manis, sejumlah puisi saya dimuat di media lokal. Dari sinilah jia menulis saya mulai bangkit, pekan demi pekanpun karya tulis saya baik puisi,cerpen,opini dimuat di sejumlah media cetak lkal yang sudah menjangkau pembaca nasional. Ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus berkarya hingga akhirnya salah satu media online mengajak saya bergabung menjadi salah satu tim redaksinya. Ya, kesempatan ini lantas saya terima tanpa memikr panjang. Menjadi reporter daerah telah membawa saya menjadi jurnalis termuda 2010 di media tersebut, hingga kemudian profil diri saya pun di uat di sejumlah media lokal dn nasional.  Dunia menulislah yang telah membawa saya menjadi salah satu penulis di beberapa antologi puisi hingga di undang menghadiri temu sastrawab internasional.  Dari sinilah saya menerima sejulah penghargaan kepenulisn dan memenangkan lomba karya tulis.
Kedua, dunia menulis memang sudah menjadi bagian dari hidup saya. Lantas saya ingin mencari dunia lain yang bisa saya bawa bekerjasama dengan dunia menulis. Tahun 2010 saya mengenal yang namanya dunia sosial, dimana kita hadir berbagi untuk sesama. Melalui dunia menulis saya mencoba mengenalkan kepada masyarakat tentang hak-hak anak, tentang dunia perlindungan anak dan remaja. Ternyata kerja saya tak sia-sia, dipertengahan tahun 2010 saya di rekomendasiskan Lembaga Perlindungan Anak Sumatera Barat untuk maju dalam ajang Pemimpin Muda Indonesia, hal ini dikarenakan saya sudah menyuarakan kepedulian terhadap dunia anak. Slah satu medi di sumbar bahkan menyebut saya menjadi insentif kabupaten dan aktivis. Kegiatan initidak hanya berhentihingga di situ, tapi kegiatan sosial ini akan terus saya lakukan hingga nantik. Masalah sosial itu nyata dan ada di sekitar kita. Siapapun kita, apapun latar belakang kita, kita bisa melakukan sesuatu, dari hal yang paling kecil.
Ketiga, lantas berfikir setiap kegiatan yang saya lakukan pasti menegluarkan uang, unag dari orang tua, uang dari kampus bisa saya jamin tik mencukupi. Rasa ingin memiliki penghasilan sendiri meski sedikit lah yang membuat saya gigih mencari peluang usaha dengan mendirikan pusat belanja po-shirt.com, dan mencoba berinvestasi dlam beberapa bidang bisnis. Tentu semua tidak seinstan itu, Himpuanan Pengusaha Muda Indonesia PT UNAND merupakan organisasi yang bisa saya bilang luarbiasa. Mendidik saya menjadi sekarang. Dari  HIPMI lah saya mulai besar dan mulai lebih menampakkan diri di lokal dan nasional. Tahun 2013 ini HIPMI memberikan saya kesempatan untuk berkiprah di nasionala dengan mengutus saya menjadi salah satu tokoh muda Sumatera Barat yang di undang untuk menghadiri Indonesian Young Leaders Forum 2013 membahas mengenai ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 bersama presiden, para mentri dan tokoh penting nasional lainnya.


Saya dan simbol
Terkadang banyak orang menilai kita sama dengan ini dan itu. Namun saya taut menyamakannya, tapi jika di paksa jawab saya akan memilih air untuk menyimbolkan diri. Pribadi saya yang terkadang terkesan tenang, namun tetap bertindak. Begitu juga air yang terkesan tenang namun menghanyutkan. Prinsip air adalah prinsip saya, air selalu mengalir dai tepat yang tinggi ke temat yang rendah, setinggi apapun kesusksesan saya kelak, saya tidak akan lupa dengn orang-orang sekitar dan tetap melihat kebawah.  Orang-orang diluar boleh saja mencemoooh saya, karna saya terlalu memiliki impian yang besar, untuk diri, keluarga,agama  dan negara.

0 comments:

Post a Comment

Anda ingin menjadi Bahagian dari Perubahan??? login ke Sahabat Kemenangan di bagian atas webblog ini.