TEPUNG KERABANG TELUR
Disusun Oleh
YOPPY MAIRIZON R.S
(Mhs. Ilmu Peternakan UNAND-IPB)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hasil-ikutan
(by-products) ternak
merupakan salah satu potensi
dari subsector petemakan yang sampai saat ini masih belum banyak dimanfaatkan,
khususnya untuk industri pangan .kerabang telur dan Tulang, tulang rawan dan daging dari sisa deboning di industry pangan hasil
ternak dan rumah pemotongan ayam
adalah contoh hasil-ikutan ternak yang cukup besar peluangnya untuk dapat
diolah kembali menjadi produk baru yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi.
Telur
merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat
karena kandungan nutrisinya yang tinggi dengan kandungan asam-asam amino
esensial yang lengkap dan seimbang juga harga yang terjangkau (Davis dan Reeves
2002). Selain dikonsumsi sebagai bahan pangan, telur juga dimanfaatkan dalam
berbagai bidang, seperti penggunaan telur dalam bidang biologi (sebagai kultur
media dan inseminasi buatan); bidang industri (industri kosmetik, industri roti
dan penyamakan kulit); bidang peternakan (sebagai pakan); dan lain-lain.
Konsumsi yang tinggi terhadap telur akan meningkatkan hasil ikutan khususnya
kerabang telur, dan apabila kerabang telur ini tidak dimanfaatkan semaksimal
mungkin, maka akan menyebabkan penumpukan limbah dari telur.
Kerabang
telur banyak dihasilkan dari ikutan industri peternakan unggas ,umunya industri
penetasan serta dari industri pengelolahan pangan yang banyak memanfaatkan
telur, Limbah kerabang telur diproduksi sebanyak 45.400.000 Kg tiap tahunnya oleh
egg breaking plants di Amerika. Sebagian besar limbah ini dibuang tanpa pengolahan
lebih lanjut,Sedangkan di Indonesia, produksi telur ayam ras pada tahun 2012
adalah sebesar 1.059.266 ton (BPS, 2012).
Telur
merupakan salah satu produk peternakan unggas yang memiliki kandungan gizi
lengkap dan mudah dicerna. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani
disamping daging, ikan dan susu. Secara umum terdiri atas tiga komponen pokok,
yaitu kulit telur atau cangkang (11 % dari bobot tubuh), putih telur (57 % dari
bobot tubuh) dan kuning telur (32 % dari bobot tubuh)(Sudaryani 2006).bahwa
porsi kerabang dari satu butir telur adalah sekitar 11%, maka limbah kerabang
telur yang dihasilkan di Indonesia pada tahun 2012 untuk ayam ras 10.592,66 ton. Sehingga potensi kerabang telur cukup
besar untuk dimanfaatkan dalam berbagai bidang khususnya produk yang memiliki
nilai guna tinggi.
Kerabang
telur atau egg shell mempunyai dua lapisan yaitu spongy layer dan
mamillary layer yang terbungkus oleh lapisan lendir berupa kutikula.
Lapisan luar terbentuk dari kalsium, phosphor dan vitamin D yang merupakan
lapisan paling keras yang berfungsi melindungi semua bagian telur. Tebal
tipisnya kerabang telur tergantung pada jumlah kalsium yang terdapat pada
pakan. (Stadellman et al., 1995).
Selain
kerabang telur, industi pengelolahan pangan juga banyak menghangsilkan
tulang-tulang sebagai hasil ikutanya.Tulang atau kerangka adalah jaringan yang
kuat dan tangguh yang memberi bentuk pada tubuh. Tersusun atas matriks organic
keras yang diperkuat dengan endapan garam kalsium dan garam mineral lain dalam
tulang. Menurut Anonymous (2009).
Tepung
tulang adalah bahan hasil pengilinggan tulang yang telah di ekstrak
gelatinya.produk ini di gunakan bahan baku pakan dan pangan yang merupakan sumbre
mineral sedikit asam amino. Sisa deboning
yang banyak didapatkan dari industri pangan hasil ternak adalah
tulang ayam pedaging bagian paha dengan umur potong yang singkat berkisar W3 minggu. Tulang rawan ayam pedaging
dari bagian paha diperoleh dari bagian ujung tulang yang banyak mengandung
mineral dan protein. Pengolahan tulang rawan menjadi tepung dapat
mempertahankan kandungan gizi di dalamnya. Menurut penelitian Hardianto (2002),
tepung tulang rawan mempunyai kandungan protein 7l,93% BK, mineral khususnya kalsium 3,14%, dan fosfor 1,86%. Tepung tulang rawan dapat
dimanfaatkan lebih lanjut untuk pengolahan pangan lain dengan harapan dapat
meningkatkan nilai gizi dari
suatu produk pangan.
Menurut
biro pusat tatistik (2012) populasi ayam ras pedaging di Indonesia sebanyak
1.266.902.718 .jumlah populasi ayam tersebut merupakan potensi mendapatkan
bahan baku untuk pembuatan tepung tulang,sehingga masalah lingkungan yang di
sebabkan oleh hasil ikutan ternak berupa tulang bisa di manfaatkan .Pemanfaatan
hasil ikutan berupa tulang ini jarang di manfaatkan dan menjadi limbah karna
keterbatasan pengetahuan.prinsip dari pembuatan tepung ini di dasarkan pada proses pengeringan dan pengilingan .
perbedaanya terletak pada cara pembersihan,pengeringan dan penepungan bila di
bandingakan dengan tepung kerabang.
Tujuan
Praktikum
ini bertujuan untuk mempelajari teknik pengolahan tepung kerabang telur dan tepung tulang ayam
dan sifat organoleptiknya (warna dan tekstur ).
TINJAUAN PUSTAKA
Tepung Kerabang
Kerabang
telur merupakan hasil ikutan ternak yang sebagian orang menganggapnya limbah dan
dapat mencemari lingkungan. Akan tetapi, kerabang telur memiliki potensi yang
cukup besar untuk dimanfaatkan. Kerabang telur yang dihasilkan di Indonesia
tahun 2012 adalah 10.592,66 ton untuk ayam ras petelur .Sedangkan di Indonesia,
produksi telur dari tahun 2008 sampai 2012 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel
1. Produksi telur di Indonesia tahun 2008-2012 (ton)
Produksi
(ton)
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
Telur Ayam Ras
|
1.930.716
|
909.519
|
945.635
|
1.027.845
|
1.059.266
|
Telur Ayam
Buras
|
1.930.716
|
160.921
|
175.528
|
172.216
|
205.269
|
Telur Itik
|
1.930.716
|
236.427
|
245.035
|
256.196
|
276.215
|
Sumber
BPS 2012
Menurut
Sudaryani (2006) komposisi sebutir telur secara fisik terdiri dari 57 % putih
telur, 32 % kuning telur, dan 11 % kerabang telur. Kerabang telur tersebut
merupakan bagian telur yang paling keras dan kaku dan memiliki kuning telur
yang memiliki asam amino yang baik di konsumsi (Winarno dan Koswara, 2002) Bahan-bahan
organik yang membentuk kulit telur terdiri dari kalsium (Ca), magnesium (Mg),
fosfor (P), besi (Fe) dan belerang (S). Bahan-bahan tersebut terdapat dalam
bentuk persenyawaan garam-garaman, terutama dalam bentuk persenyawaan kalsium
karbonat (CaCO3) sekitar 98,5 % dan magnesium karbonat (MgCO3) sekitar 0,85 % .
Tepung
kerabang telur adalah suatu produk olahan dari limbah telur yang masih
mengandung kalsium tinggi. Tepung kerabang telur banyak dimanfaatkan sebagai
bahan tambahan atau fortifikasi dalam suatu produk pangan untuk meningkatkan
nilai gizi produk tersebut, khususnya kalsium. Disamping itu, tepung kerabang
telur dapat digunakan sebagai perekat karena mengandung 98% kalsium karbonat
(CaCO3).
Kulit
telur terdiri atas empat lapisan yaitu: (1) lapisan membran kulit telur, (2)
lapisan mamilari, (3) lapisan bunga karang (spongiosa), dan (4) lapisan
kutikula (Belitz dan Grosch, 1999). Pada bagian kulit telur banyak terdapat
pori-pori yang berguna sebagai saluran pertukaran udara untuk memenuhi
kebutuhan embrio di dalamnya. Kulit telur bersifat keras, dilapisi kutikula
dengan permukaan halus serta terikat kuat pada bagian luar lapisan membran
(Winarno dan Koswara, 2002).
Membran
kulit telur terdiri atas dua yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Kedua
membran tersebut disusun oleh mucin, yaitu protein yang sama dengan yang
terdapat dalam kutikula (Winarno dan Koswara, 2002). Membran kulit telur dapat berfungsi
sebagai penghambat bakteri masuk ke dalam telur. Membran kulit telur terdiri
atas dua lapisan, lapisan yang pertama adalah membran yang menempel pada kerabang
telur dan membran yang kedua yang menyelimuti putih telur (Sikorski, 2001),
sedangkan menurut Winarno dan Koswara (2002) membran kulit telur mengandung
enzim lipozim yang dipercaya bersifat bakteriosidal terhadap bakteri gram
positif, tetapi membran telur tidak efektif untuk mencegah masuknya mikroba yang
menghasilkan enzim proteolitik, karena protein lapisan tersebut akan mudah dihancurkan
oleh enzim bakteri.
Tepung
tulang
Hasil-ikutan
(by-products) ternak
merupakan salah satu potensi
dari subsector petemakan yang sampai saat ini masih belum banyak dimanfaatkan,
khususnya untuk ndustry pangan. Tulang,
tulang rawan dan daging dari sisa deboning di industry pangan hasil ternak dan rumah pemotongan ayam adalah contoh
hasil-ikutan ternak yang cukup besar peluangnya untuk dapat diolah kembali
menjadi produk baru yang mempunyai nilai
ekonomis lebih tinggi.
Sisa
deboning yang banyak
didapatkan dari ndustry pangan hasil ternak adalah tulang ayam pedaging bagian
paha dengan umur potong yang singkat berkisar W3 minggu. Tulang rawan ayam pedaging dari bagian paha diperoleh
dari bagian ujung tulang yang banyak mengandung mineral dan protein. Pengolahan
tulang rawan menjadi tepung dapat mempertahankan kandungan gizi di dalamnya.
Menurut penelitian Hardianto (2002), tepung tulang rawan mempunyai kandungan
protein 7l,93% BK, mineral
khususnya kalsium 3,14%, dan fosfor 1,86%. Tepung tulang rawan dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk
pengolahan pangan lain dengan harapan dapat meningkatkan nilai gizi dari suatu produk pangan.
Menurut
biro pusat tatistik (2012) populasi ayam ras pedaging di Indonesia sebanyak
1.266.902.718 .jumlah populasi ayam tersebut merupakan potensi mendapatkan
bahan baku untuk pembuatan tepung tulang,sehingga masalah lingkungan yang di
sebabkan oleh hasil ikutan ternak bias di atasi dengan menjadikan
tepung.populasi ayam di Indonesia tahun 2008-2012 pada table 2.
Tabel
2. Populasi ayam di Indonesia tahun 2008-2012 (ton)
Populasi
(ekor)
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
Ayam
Ras
|
902.052.418
|
1.026.378.580
|
986.871.712
|
1.177.990.864
|
1.266.902.718
|
Ayam
Buras
|
243.423.389
|
243.963.499
|
261.173.531
|
257.544.104
|
264.339.643
|
Itik
|
39.839.520
|
40.675.995
|
44.301.805
|
43.487.520
|
46.383.522
|
Sumber
BPS 2012
Pada
bagaian matrik organic mengendap bahan-bahan organic seperti garam –garam
kalsium seperti kalsium fospat dan kalsium karbonant,sselainya terdiri atas
mangnesium hidroksida ,mangnesium flourida dan magnesium sulfat.tepung kualitas
tinggi mengandung mengandung minimum 50% protein kasar dan mengandung minimum
4% pospor begitupun kandungan kalsium yang tidak boleh melebihi 2.2 kaki dari
tingkat total popor.
MATERI DAN
METODE
Materi
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah pengiling tepung ,oven,wadah
,timbangan dan saringan ayakan
.sedangkan bahan yang di pakai adalah kerabang telur dan tulang ayam.
Metode
Siapkan
peralatan dan bahan yang akan di gunakan dalam proses pembuatan tepung kerabang
dan tepung tulang ayam ,sebelum melakukan proses pembuatan tepung bahan
terlebih dahulu di bersihkan terlebih dahulu ,kerabang telur di buang membran
yang melekat pada kerabang dan tulang jika ada daging daging atau darah yang
menempel pada tulang,setelah itu baru di cuci dengan air bersih,kemudian di
keringkan dengan sinar matahari atau di masukan dalam oven 80 C selama 12 jam,
setelah kering bahan di timbang untuk menentukan bobot awal sebelum di masukan
dalam mesin penggiling dapat (V1),setelah itu baru di giling di mesin 1 untuk
mengiling agak kasar dan di lanjutkan dengan gilingan 2 dengan hasil yang halus
dan di ayak,kemudian tepung di timbang untuk bobot akhir (V2).hitung rendemen :
dengan rumus sebagai berikut :
Rendemen
: berat bobot akhir (V2)/berat bobot awal (V1)x 100%
Baru
lakukan uji organo leptik ( uji mutu hedonic dan uji pembedaan – uji pasangan.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
Proses
pembuatan tepung kerabang dan tepung tulangayam di awali dengan pembersihan
dari kotoran/bahan yang menempel di bahan,kemudian di keringkan dengan terik
matahari atau oven 80 C dan di timbang setelah itu ,baru di giling di mesin
penggiling awal untuk pengecilan ukuran dan gilingan ke 2 untuk hasil tepung
dan di ayak baru di timbang, baru di hitung rendemen dan uji organoleptik ( Uji
Mutu Dan Uji Pembedaan )di bawah ini data hasil kelompok .
PEMBAHASAN
Hasil-ikutan
(by-products) ternak
merupakan salah satu potensi
dari subsector petemakan yang sampai saat ini masih belum banyak dimanfaatkan,
khususnya untuk industri pangan. Tulang,
tulang rawan dan daging dari sisa deboning di industri pangan hasil ternak dan rumah pemotongan ayam adalah contoh
hasil-ikutan ternak yang cukup besar peluangnya untuk dapat diolah kembali
menjadi produk baru yang mempunyai nilai
ekonomis lebih tinggi.
Tepung
kerabang telur adalah suatu produk olahan dari limbah telur yang masih
mengandung kalsium tinggi. Tepung kerabang telur banyak dimanfaatkan sebagai
bahan tambahan atau fortifikasi dalam suatu produk pangan untuk meningkatkan
nilai gizi produk tersebut, khususnya kalsium. Disamping itu, tepung kerabang
telur dapat digunakan sebagai perekat karena mengandung 98% kalsium karbonat
(CaCO3).
Kulit
telur terdiri atas empat lapisan yaitu: (1) lapisan membran kulit telur, (2)
lapisan mamilari, (3) lapisan bunga karang (spongiosa), dan (4) lapisan
kutikula (Belitz dan Grosch, 1999). Pada bagian kulit telur banyak terdapat pori-pori
yang berguna sebagai saluran pertukaran udara untuk memenuhi kebutuhan embrio
di dalamnya. Kulit telur bersifat keras, dilapisi kutikula dengan permukaan
halus serta terikat kuat pada bagian luar lapisan membran (Winarno dan Koswara,
2002).
Membran
kulit telur terdiri atas dua yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Kedua
membran tersebut disusun oleh mucin, yaitu protein yang sama dengan yang
terdapat dalam kutikula (Winarno dan Koswara, 2002). Membran kulit telur dapat berfungsi
sebagai penghambat bakteri masuk ke dalam telur. Membran kulit telur terdiri
atas dua lapisan, lapisan yang pertama adalah membran yang menempel pada kerabang
telur dan membran yang kedua yang menyelimuti putih telur (Sikorski, 2001),
sedangkan menurut Winarno dan Koswara (2002) membran kulit telur mengandung
enzim lipozim yang dipercaya bersifat bakteriosidal terhadap bakteri gram
positif, tetapi membran telur tidak efektif untuk mencegah masuknya mikroba yang
menghasilkan enzim proteolitik, karena protein lapisan tersebut akan mudah dihancurkan
oleh enzim bakteri.
Tulang
ayam merupakan limbah yang memiliki kandungan anorganik cukup tinggi. Komposisi
kimiawi penyusun tulang berdasarkan persentase berat, terdiri dari 69% komponen
anorganik, 22% matrik organik dan 9% air. Tulang ayam memiliki kandungan anorganik
sekitar 69% sehingga sangat berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi sumber
kalsium dan fosfor (Yildirim, 2004).
0 comments:
Post a Comment
Anda ingin menjadi Bahagian dari Perubahan??? login ke Sahabat Kemenangan di bagian atas webblog ini.